Perang Ethiopia-Eritrea | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Eritrea menembakkan artileri. | |||||||
| |||||||
Pihak yang terlibat | |||||||
Eritrea | Ethiopia | ||||||
Komandan | |||||||
Sebhat Ephrem | Samora Mohammed Yunis | ||||||
Jumlah korban | |||||||
19.000; 20-50.000[1] | 60.000[2]; 123.000 |
Latar belakang
Setelah kemerdekaan, kedua negara saling bertengkar tentang masalah keuangan dan perdagangan, serta saling mengklaim daerah perbatasan antara lain Badme, Tsorona-Zalambessa, and Bure. Sejak tahun 1991 mereka sudah setuju untuk mendirikan sebuah komisi khusus untuk membahas klaim masing-masing.[3]Pada tanggal 6 Mei 1998, konvoi komisi perbatasan Eritrea memasuki daerah perbatasan Padang Badme, di bagian utara provinsi Tigrai Ethiopia, disana konvoi Eritrea tersebut ditembaki dan terbunuh oleh milisi Tigrai dan kepolisian setempat.[4] Eritrea lalu mengirim pasukan untuk membalas mereka-mereka yang menyerang komisi perbatasan Eritrea. Pada tanggal 12 Mei 1998, Ethiopia mulai memobilisasi angkatan bersenjata mereka untuk perang, dan pemerintah Ethiopia memutus semua hubungan dengan Eritrea.[5][6]
Perang
Peperangan ini lalu mulai menggunakan artileri dan tank, dengan pertempuran sengit salama empat minggu. Ethiopia melakukan serangan udara ke ibukota Eritrea, Asmara, serta Adi Keyh, Massawa, Assab dan kota-kota lain.[7] Eritrea lalu mengebom kota-kota di utara Ethiopia, Adigrat dan Mek'ele. Dan pasukan darat bertempur pada tiga front.tidak ada informasi lebih lanjut
dikutip dari wikipedia
0 komentar:
Posting Komentar